🌛 Dialah Yang Maha Tinggi

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al Hadid : 57) Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana edFi. Allah ta’ala berfirman وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ “Dan Allah maha tinggi Maha besar.” QS 2 255 وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ an sesungguhnya Allah, Dialah yang maha tinggi lagi maha besar.” QS Al hajj 62 سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى “Sucikanlah nama Rabbmu yang paling tinggi.” Allah maha tinggi dalam kedudukan-Nya, tinggi sifat dan keagungan-Nya. Karena sifat-sifat-Nya sangat agung dan tidak ada yang dapat menyerupainya dan tidak ada satu sifat pun yang mirip dengan-Nya. Banyak sekali dalil dan bukti serta keterangan akan ketinggian Allah, dan lebih dari 1000 dalil mengenai ketinggian Allah. Penjelasan tentang ketinggian-Nya وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ “Dan Dialah yang berkuasa atas hamba-hamba-Nya.” QS Al anam18 Penjelasan tentang “al uruj” naiknya sesuatu kepada-Nya. يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْه “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepada-Nya.” QS As sajadah 5 Penjelasan tentang As suud naiknya sesuatu kepada-Nya. إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ “Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shaleh dinaikan-Nya.” QS Fathir 10 Penjelasan tentang dinaikannya sebagian hamba-Nya kepada-Nya. بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ “Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.” QS An nisa 158 Penjelasanya tentang diturunkannya Al quran. تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ “Kitab Al Quran diturunkan oleh Allah yang maha tinggi yang maha perkasa lagi maha bijaksana.” QS Az zumar1 Dalil-dalil ini dan yang serupa denganya sangat banyak dalam Al-quran dan As sunnah, semuanya menetapkan ketinggian Allah dan bahwasannya Dia tinggi diatas segala sesuatu dan tidak ada yang diatas-Nya. Bahkan Dia diatas Arys yang mulia sebagaimana yang telah Dia kabarkan oleh Rasulullah shallahu alaihi wassalam, ini adalah perkara yang sudah ditetapkan. Beriman tentang ketinggian Allah diatas makhluk-Nya mewariskan kepada seorang hamba pengagungan kepada Allah, merendahkan diri kepada-Nya dan mensucikan-Nya dari kekurangan dan aib, mengikhlaskan peribdahan kepada-Nya. Oleh Ustdaz DR. Syafiq Riza Basalamah. Sumber . Allah itu Mahatinggi. Inilah akidah penting yang disebutkan oleh Imam Al-Muzani yang menyelisihi ulama Syafi’iyah. Imam Al-Muzani rahimahullah berkata, الوَاحِدُ الصَّمَدُلَيْسَ لَهُ صَاحِبَةٌ وَلاَ وَلَدٌ جَلَّ عَنِ المَثِيْلِ فَلاَ شَبِيْهَ لَهُ وَلاَ عَدِيْلَ السَّمِيْعُ البَصِيْرُ العَلِيْمُ الخَبِيْرُ المَنِيْعُ الرَّفِيْعُ Allah itu Maha Esa, Allah itu Ash-Shamad yang bergantung setiap makhluk kepada-Nya, yang tidak memiliki pasangan, yang tidak memiliki keturunan, yang Mahamulia dan tidak semisal dengan makhluk-Nya, tidak ada yang serupa dengan-Nya, tidak ada yang setara dengan Allah. Allah itu Maha Mendengar, Maha Melihat. Allah itu Maha Mengilmui dan Mengetahui. Allah itu yang mencegah dan Mahatinggi. عَالٍ عَلَى عَرْشِهِ وَهُوَ دَانٍ بِعِلْمِهِ مِنْ خَلْقِهِ 2. Allah itu Mahatinggi di atas Arsy-Nya. Allah itu dekat pada hamba-Nya dengan ilmu-Nya. Allah itu Al-Mani’ dan Ar-Rafi’ Allah itu Al-Manii’, mani’ itu artinya mencegah atau kuat, berarti tidak ada yang dapat mengalahkan Allah. Ar-Rafi’ itu artinya tinggi, mulia kedudukannya. Adapun dalil khusus untuk penetapan nama Al-Manii’ dan Ar-Rafii’, kami belum mengetahuinya, wallahu a’lam. Namun Al-Manii’ mendekati nama Allah Al-Aziz, yaitu Yang Mahakuat Yang Mahaperkasa, tidak ada yang bisa mengalahkan. Sedangkan Ar-Rafii’ mendekati nama Allah Al-Ali yang dibahas berikut ini. Allah itu Mahatinggi Kalimat Imam Al-Muzani membicarakan tentang sifat Allah Al-Uluww Mahatinggi. Bisa juga disebut Al-Ali, Al-A’la, dan Al-Muta’aail. Dalil-dalil yang membicarakan nama Allah Al-Ali ada di delapan tempat. Di antaranya ayat, وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚوَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ “Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” QS. Al-Baqarah 255 ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ “Kuasa Allah yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” QS. Al-Hajj 62 ذَٰلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْۖوَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا ۚفَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ “Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan sekarang ini adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” QS. Al-Mu’min 12 Contoh dengan nama Allah Al-A’laa, seperti dalam firman Allah, سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى “Sucikanlah nama Rabbmu Yang Maha Tinggi.” QS. Al-A’laa 1 إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ “tetapi dia memberikan itu semata-mata karena mencari keridhaan Rabbnya yang Maha Tinggi.” QS. Al-Lail 20 Nama Allah Al-Muta’aali terdapat dalam ayat, عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ “Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.” QS. Ar-Ra’du 9 Arti Allah Mahatinggi Al-Baghawi dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa Allah itu Mahatinggi di atas segala sesuatu. As-Sa’di dalam kitab tafsirnya menyatakan bahwa yang dimaksud Al-Uluww adalah Mahatinggi secara mutlak dari berbagai macam sisi yaitu mencakup Allah itu Mahatinggi secara dzat, yaitu Allah berada di atas seluruh makhluk-Nya. Allah itu Mahatinggi dari kemuliaan dan sifat-Nya, yaitu tidak ada yang semisal dengan Allah. Allah itu Mahatinggi dari sisi al-qahr, yaitu tidak ada yang dapat mengalahkan Allah, semua bergerak dengan izin Allah, semua yang terjadi dengan kehendak Allah. Ada Seribu Dalil Pendukung Ahmad bin Abdul Halim Al-Harrani yang dikenal dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, قَالَ بَعْضُ أَكَابِرِ أَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ فِي الْقُرْآنِ ” أَلْفُ دَلِيلٍ ” أَوْ أَزْيَدُ تَدُلُّ عَلَى أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى عَالٍ عَلَى الْخَلْقِ وَأَنَّهُ فَوْقَ عِبَادِهِ . وَقَالَ غَيْرُهُ فِيهِ ” ثَلَاثُمِائَةِ ” دَلِيلٍ تَدُلُّ عَلَى ذَلِكَ “Sebagian ulama besar Syafi’iyah mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an ada seribu dalil atau lebih yang menunjukkan Allah itu berada di ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya. Sebagian mereka lagi mengatakan ada tiga ratus dalil yang menunjukkan hal ini.” Majmu’ah Al-Fatawa, 5121 Ada Ijmak, Kata Sepakat Ulama Abdurrahman bin Abi Hatim berkata, ayahku menceritakan kepada kami, ia berkata aku diceritakan dari Sa’id bin Amir Adh-Dhuba’i bahwa ia berbicara mengenai Jahmiyah. Beliau berkata, الجَهْمِيَّةُ فَقَالَ هُمْ شَرُّ قَوْلًا مِنَ اليَهُوْدِ وَالنَّصَارَى قَدْ إِجْتَمَعَ اليَهُوْدُ وَالنَّصَارَى وَأَهْلُ الأَدْيَانِ مَعَ المُسْلِمِيْنَ عَلَى أَنَّ اللهَ عَزَّوَجَلَّ عَلَى العَرْشِ وَقاَلُوا هُمْ لَيْسَ عَلَى شَيْءٍ “Jahmiyah lebih jelek dari Yahudi dan Nashrani. Telah diketahui bahwa Yahudi dan Nashrani serta agama lainnya bersama kaum muslimin bersepakat bahwa Allah azza wa jalla menetap tinggi di atas Arsy. Sedangkan Jahmiyah, mereka katakan bahwa Allah tidak di atas sesuatu pun.” Lihat Mukhtashar Al-Uluw, hlm. 168 Yang namanya ijmak atau kata sepakat ulama seperti yang kami nukilkan sudah menjadi dalil kuat bahwa Allah berada di atas Arsy-Nya, menetap tinggi di atas seluruh makhluk-Nya. Siapa yang menyelisihi akidah ini, dialah yang keliru. Karena disebutkan dalam hadits, إِنَّ أُمَّتِى لَا تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ “Sesungguhnya umatku tidak akan mungkin bersepakat dalam kesesatan.” HR. Ibnu Majah, no. 3950 Masih berlanjut bahasan ini pada edisi selanjutnya. Moga Allah beri taufik dan hidayah. Referensi An–Nahju Al-Asma’ fi Syarh Asma’ Allah Al-Husna. Cetakan keenam, Tahun 1436 H. Dr. Muhammad Al-Hamud An-Najdi. Penerbit Maktabah Al-Imam Adz-Dzahabi. Fiqh Al-Asma’ Al-Husna. Cetakan pertama, Tahun 1436 H. Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr. Penerbit Ad-Duror Al-Almiyyah. Mukhtashar Al-Uluw li Adz-Dzahabiy. Cetakan kedua, 1412 H. Tahqiq Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Penerbit Al-Maktab Al-Islamiy. Syarh As-Sunnah. Cetakan kedua, Tahun 1432 H. Imam Al-Muzani. Ta’liq Dr. Jamal Azzun. Penerbit Maktabah Dar Al-Minhaj. — Diselesaikan di Pesantren Darush Sholihin, Selasa sore, 21 Shafar 1440 H Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel

dialah yang maha tinggi